Jumat, 03 Maret 2017

Dua Pelajar SMK Tlogosari Juara 1 Nasional Lomba Inovasi

Bikin Pengenyal Pentol dari Rendaman Abu Daun Pisang - Kelapa

DUA asal SMKN Tlogosari membikin terobosan dengan mengenyalkan pentol bakso menggunakan abu daun pisang dan daun kelapa. Atas idenya itu, Kementrian Pertanian menobatkan dua siswa itu sebagai peraih juara 1 nasional inovasi siswa. (EKO Saputro)

RATUSAN siswa-siswi SMK Negri Tlogosari Bondowoso tampak menyambut hangat kedatangan Malika dan Sofan yang baru saja datang dari Jakarta. Keduanya datang membawa tropi atau piala penghargaan dari Kementrian Pertanian. Kedua siswa yang tergabung dalam satu tim itu mampu meyakinkan juri lomba inovasi sehingga meraih juara pertama.

Inovasi yang dibikin kedua siswa adalah membuat pengenyal pentol dari bahan alami. Tak ayal, inovasi yang di buar dua siswa itu bakal disosialisasikan oleh kementrian pertanian agar masyarakat mengkonsumsi pentol yang bahan pengenyalnya menyehatkan. "selama ini pentol bakso yang dikonsumsi masyarakat terbuat dari bahan kimia," ujar Kepala SMKN Tlogosari Dr Edy Suyono, kemarin (25/8).

Ide kedua siswanya yang membuat pengenyal pentol membuat Edy terus memberikan bimbingan kepada keduanya untuk membuat pentol dengan bahan pengenyal alami. "Bahkan saya memerintahkan salah satu guru SMK Negeri Tlogosari, yakni Eni Mulyaningsih untuk membimbing keduanya membuat pentol dengan bahan pengenyal alami," katanya.


Inovasi agar Masyarakat Tetap Sehat

Setelah melakukan beberapa kali percobaan, akhirnya keduanya berhasil membuat pentol yang cukup kenyal dengan bahan air rendaman abu daun pisang dan abu daun kelapa," katanya. Melihat keberhasilan kedua siswanya itu, akhirnya pihak sekolah mengirim keduanya untuk mengikuti inovasi siswa yang diselenggarakan Kementrian Pertanian RI di Jakarta. "Pelaksanaan lombanya pada pertengahan Agustus kemarin," katanya.

Bahkan pesaing yang ikut lomba inovasi itu cukup banyak dan berasal dari berbagai SMK negeri dan swasta se Indonesia. Sedangkan para juri adalah dari dosen IPB yang ahli dalam bidang pangan dan pertanian. "Alhamdulillah, setelah melalui berbagai ujian dan wawancara, akhirnya dua siswa kami itu meraih nilai tertinggi dan berhak mendapatkan tropi sereta uang pembinaan," katanya.

Sementara itu, Malika dan Sofan mengatakan kepada Jawa Pos Radar Ijen, ide membuat pengenyal pentol dari bahan abu klaras da blarak, karena warga di Tlogosari banyak yang membuat kue dengan bahan pengenyal dari abu klaras dan abu blarak. "Ide itu kami coba terapkan untuk membuat pentol dengan mencampuran boraks agar pentol menjadi kenyal atau keras," katanya.

Tentu saja, hl itu bila dibiarkan akan berbahaya bagi konsumen." Bahan kimia yang berbahaya, sebaiknya dihindari," katanya. Oleh sebab itu, keduanya bersama guru pembimbingnya membikin terobosan yakni dengan merendam abu klaras dan abu baskom. Lalu, air terendam abu klaras dan abu blarak ini dicampur saat pembuatan pentol. Ternyata, pentol bisa kenyal." Ini merupakan terobosan atau inovasi untuk membuat makanan yang sehat agar masyarakat yang mengkonsumsi juga sehat," katanya. (wah)


Sumber : Jawa Pos Radar Ijen , 26 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar