Rabu, 01 Maret 2017

Usaha Asper dan Mandor Tangkal Gangguan di Hutan

Bekali Bela Diri dan Penguasaan Baris-Berbaris

 

ASPER dan mandor di lingkungan Perhutani KPH Bondowoso ternyata harus memiliki kemahiran yang komplek. Tak hanya di ajarkanbaris-berbaris, tapi juga belajar seni bela diri agar bisa menaklukan setiap orang yang mengganggu hutan. (WAWAN DWI SISWANTO)

KUMPULAN pria berpakaian hitam, mengenakan ikat kepala merah dan bagian wajah dibubuhi cat warna hitam menjadi perhatian orang yang ada di Kawah Wurung, Rabu lalu (17/8). Tepatnya saat upacara kemerdekaan di Kawah Wurung, Sempol. Satu persatu mereka turun ke lembah padang savana Kawah Wurung untuk mengikuti upacara detik-detik kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 71.

Sikap tegap dan sigap ditunjukan. Usai uapacra, pria berpakaian hitam tersebut menjadi perhatian lagi. Sebab mereka menunjukkan kemampuan penguasa ilmu beris-berbaris. Di tengah-tengah ribuan peserta upacara, mereka tak lagi sseperti anggota TNI ataupun polhut, tapi sseperti paskibraka. Dercak kagum dan tepuk tangan pun pecah sebagai bentuk apresiasi pertunjukan mereka. Tapi ada saja diantara peserta upacara itu tertawa. Ya satu diantara mereka ada yang melangkah terlebih dahulu ada pula yang berjalan seperti robot.

Banyak orang yang menyangka mereka itu polhut, ternyata mereka adalah asper dan mandor di lingkungan Perhutani KPH Bondowoso. "Mereka bukan Plhut tapi asper dan mandor," ucap Kompol Rodiq Sugiantoro selaku pelatih dan Perwira Pembina Jagawana KPH Bondowoso.


Agar Bisa Menekan Illegal Logging

Dalam rangka HUT RI ke 71, ada serangkaian acara. Salah satunya adalah lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB). Dari seluruh peserta lomba, kata Rodiq, terdapat pemenang dan selanjutnya latihan untuk tampil di acara detik-detik kemerdekaan RI di Kawu ini. "Dan merekalah yang merupakan pemenangnya," ujarnya.

Mantan Kasat Reskrim Polres Bondowoso ini memiliki harapan, lomba PBB ASper dan Mandor ini sebagai latihan awal membela negara. Sebab didalamnya ada bentuk menanamkan raras dissplin dan mempertebal semangat kebersamaan. Tujuannya PBB ini antara lain untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa pesatuan disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. "Semoga mereka makin cinta terhadap tanah air," jelasnya.

Adanya latihan PBB ini tentu bermanfaat bagi mereka yang bisa jadi petugas atau pemimpin upacara baik di KPH, BKPH ataupun KRPH. Usal pertunjukan PBB, mereka pun menyunguhkan aktraksi seni bela diri. Setiap pukulan dan tendangan bisa ditangkis, serta bisa menyerang bailk. Bahkan, suguhan bela diri tersebut hampir mirip dengan pertunjukan bela diri anggota TNI ataupun Polri dan tak jarang mandor dan asper tau bagaimana cara membanting lawan.

Rodiq kembali menjelaskan maksud mengajarkan para asper dan mandor ke bela diri tersebut selain untuk menjaga diri mereka juga bisa jaga hutan. Ya selama ini hutan juga potensi kriminalitas salah satunya pembalakan liar. Memang untuk mengatasi illegal logging adalah tugas Polhut. Namun, tidak di pungkiri orang yang sering keluar masuk hutan adalah para asper dan mandor. Bisa jadi, dua orang tersebut menjumpai pelaku illegal logging di hutan, sehingga bisa diatasi dengan cepat atau bisa membela diri saat terjadi serangan. (wah)


Sumber : Jawa Poss Radar Ijen, 19 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar