Kamis, 02 Maret 2017

Geliat Anak-anak Muda Mengenal Kopi asli Bondowoso

Ajak Barista ke CFD - Bagikan Kopi Gratis

 

DEKALARASI Bondowoso Republik Kopi, membuat beberapa anak muda melakukan inovasi. Mereka melakukan pengenalan kopi dengan menjadi barista dan membagikan kopi gratis. (SHOLIKHUL HUDA)

PEMANDANGAN menarik terjadi dalam gelaran Car Free Day (CFD) akhir pekan kemarin, Seorang barista dengan peralatan teko, cangkir, timbangan mini untuk menimbang kopi bubuk, tengah sibuk meracik kopi. Barista itu kemudian memasukkan kopi kedalam cangkir. Setiap cangkir berisi 10 gram kopi bubuk.


Hal baru yang Asyik dan Menarik

"Kami bertujuan ingin mengenalkan kopi Bondowoso yang kualitasnya sangat spesial," jelas Riswanda Imawan, salah seorang pemuda yang ikut dalam kumpulan tersebut.

Kumpulan itu rupanya adalah para pemuda yang intens bergerak dalam dunia kopi. Mereka bahkan memiliki label produksi kopi, yakni Nine kopi. Produksi kopi yang mereka olah itulah yang dikenalkan kepada masyarakat. Mereka ingin mengenalkan kopi Bondowoso asli. "Masyarakat selama ini masih awan dengan kopi arabika, sebab konsumsinya selama ini adalah kopi sachet atau bubuk robusta," ujar alumnus Unej ini.

Selanjutnya, ada kopi arabika yang mendapat tempat yang bagus dipasar nasional bahkan internasional. Hanya saja, kpoi jenis arabika ini hanya bisa ditanam diketinggian minimal 800 m dpl. Di Bondowoso sendiri, kebetulan ada wilayah yang strategis untuk pengembangangan kopi ini. Yakni di area Gunung Ijen dan Gunung Raung. Kopi inilah yang kemudian bisa menjadi kopi spesialti. Kopinya disebut Arabika Java Ijen Raung.

Dalam pemasarannya, kopi asli Bondowoso ini sudah sampai pada taraf nasional, bahkan dalam internasional. Tentunya sebagai warga Bondowoso harus bangga. Karena itu, untuk lebih menggelorakan kopi asli bondowoso, dibuat sebuah pengenalan.

Para pemuda ini, tidak hanya melakukan pengenalan, namun juga mengambil peluang. Memberikan cup gratis kepada para pengunjung jika dihitung memang merugi. Namun dibalik itu, kedepan harapannya masyarakat lebih mengenal kopi spesiaslti Bondowoso dan tentunya ikut mensukseskan gema Bondowoso Republik Kopi. "Keuntungan juga ada pada kami, sebab kami juga menyediakan kopi asli Bondowoso," jelasnya.

Menurutnya, peran masyarakat sangat penting dalam turut serta mengangkat kopi Bondowoso. Sebab harapannya kopi Arabika Java Ijen Raung tidak hanya dikenal p[asar saja, namun bisa menjadi daya tarik wisatawan. Masyarakat dalam hal ini, bisa menjadi salah satu daya tarik untuk bisa menggelorakan gaung kopi asli Bondowoso.

Selama ini sudah dua kali para pemuda ini memberikan kopi gratis di acara CFD. Banyak tanggapan masyarakat didapat.Ada yang merasa baru pertama kali merasakan kopi dengan citarasa Arabika, dan ada yang memang sudah familier.

Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, berpa orang yang mencoba kopi memiliki komentar berbeda. Ada yang bilang cocok dengan lidahnya dan langsung membeli bubuk kopi. Dan ada yang masih beradaptasi. Namun intinya dengan model pengenalan seperti itu, masyarakat sangat menyabut baik."HAl baru bagi kami, asik dan menarik,"ujar salah seorang pengunjung.

Sementara para pemuda yang aktif mengenalkan kopi Bondowoso itu ada tujuh pemuda. Satu persatu dari pemuda ini, bisa menjadi barista. Sehingga pada pengenalan kopi tersebut, mereka gentian menjadi barista.

Salah seorang barista menjelaskan, proses penyeduhan sangat mempengaruhi citarasa kopi Arabika. Sehingga para barista ini sangat prosedural sekali dalam melakukan peracikan. Hal itu juga dijelaskan kepada masyarakat yang mampir ke stand itu. "Kalau diseduh langsung, bisa lain rasanya dan bisa membuat perut kembung, jadi harus ada proses yang dilalui," jelas salah seorang pemuda.

Para pemuda ini berkomitmen, edukasi tersebut akan terus dilakukan. Harapannya dengan adanya edukasi itu, bisa menjadikan Bondowoso lebih asyik dan lebih menarik dengan jargon Bondowoso Republik Kopi.

Riswanda menambahkan dalam dunia konsumen kopi memang ada dua klasemen. Yakni peminum kopi dan penikmat kopi. Peminum kopi adalah masyarakat yang menjadikan kopi hanya sebagai minuman. Sementara penikmat kopi, adalah mereka yang mengetahui citarasa kopi sampai pada nikmatnya. "Biasanya penikmat inilah yang sangat menyukai nkopi Arabika, kami ingin para penikmat ini semakin banyak," jelas alumnus SMAN 2 Bondowoso ini.

Untuk perkembangan Kopi Arabika Ijen Raung, pihaknya meyanyangkan belum maraknya penyedia kopi asli Bondowos ini setiap kopi. Dia melihat, para cafe atau warung banyak yang menyediakan kopi ini. Sehingga perlu ada dorongan untuk lebih menggelorakan kopi asli Bondowoso ini. (wah)


Sumber : Jawa Pos Radar Ijen, 24 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar