Selasa, 28 Februari 2017

Kreasi Mahasiswa KKN Membantu Manfaatkan Melimpahnya Pepaya di Pedesaan

Buahnya Dibuat Selai, Isinya jadi Penghitam Rambut

PEPAYA sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Jika, umumnya buah tersebut dijual berbentuk buah. Berkat Mahasiswa Unej yang KNN di Desa Magli, Puger, membantu warga merubah pepaya jadi selai hingga obat alamai.(WAWAN DWI SISWANTO)

MOMENT Agustusan tak hanya bernuansa perlombaan saja. Lebih dari itu, masyarakat pedesaan mulai merasakan sumbnagsih mahasiswa yang dari Juli hingga Agustus ini menjalani Kuliah Kerja Nyata.
Mahasiswa ke desa tidak melulu soal membangun gapura, toilet atau pun pelayanan.


Daunnya Dicampur Deterjen jadi Obat Pembasmi Wereng

Namun, mereka mulai berfikir jangka panjang bagaimana memanfaatkan potensi desa jadi ekonomi kreatif. Salah satunya yang dilakukan oleh Raden Ayu Rifqa, Disa, Rika, Deasy Tri Puspitasari, Yan FRedy, Talita, Suderajat, Widy, Andre dan Ricko yang KKN di Desa Mangli Pujer.

Sepuluh mahasiswa tersebut bisa 'menyihir' masyarakat setempat untuk jadi orang yang kreatif. Ya berkat mereka, potensi pepaya yang melimpah di Desa Mangli bisa jadi barang yang lebih berharga dan lebih bermanfaat. "Ada yang di buat selai, ada yang untuk penghitam rambut dan obat alami," ucap Ricko koordinator KKN di Desa Mangli.

Ricko menjelaskan tugas mahasiswa Unej KKN di Bondowoso banyaktujuan yang di emban. Ada pendidikan, kesehatan ada pula memaksimalkan potensi daerah setempat. Saat observasi, kata dia, ada potensi yang belum tergarap maksimal yakni buah pepaya. "Sebelum menentukan kami observasi terlebih dahulu. Ada temuan pepaya dan didiskusikan dengan teman-teman. Kebetulan juga ada teman ssatu kelompok mahasiswa fakultas farmasi dan pertanian. Dari sana makin mantap memanfaatkan pepaya," ucapnya.

Raden Ayu Rifqa mahasiswa fakultas pertanian Unej yang tergabung dalam satu kelompok KKN di Desa Magli, Pujer, menjelaskan sebagai negara tropis Indonesia punya beberapa jenis buah-buahan. Namun, selama ini buah tidak digarap mksimal oleh masyarakat. "Rata-rata dijual buahnya begitu saja oleh petani atau masyarakat. Di jual bentuk jus kemasan atau lainnya, rata-rata pelakunya adalah bukan petani melainkan industri besar," paparnya. Sehingga, kata dia, bagaimana pepaya ini bisa dijadikan barang yang lebih berharga dan bermanfaat dengan program kerja ekonomi kreatif.

Membuat selai pepaya pun tak mudah seperti yang dia bayangkan. "Tiga sampai empat kali uji coba, baru sosialisasi dan ber pelatihan ke warga," paparnya. Deasy Tri Puspitasari mahasiswa fakultas farmasi pun menjelaskan pepaya tak hanya buahnya saja yang bisa dimanfaatkan. "Ada biji dan buahnya," paparnya. Daging buah pepaya bisa di olah menjadi selai yang bisa bermanfaat bagi anak di usia pertumbuhan karena kandungan buah pepaya yang kaya akan vitamin A.

Sementara untuk biji pepaya juga bisa dimanfaatkan sebagai penghitam rambut alami tanpa kandungan bahan kimia yang berbahaya bagi kulit kepala. "Biji pepaya ada kandungan Carpaine, Papain, dan Enzim Proteolitic, sehingga dapat menghitamkan uban pada rambut dan juga baik untuk pencernaan," ujarnya.

Sedangkan daun pepaya yang dicampur dengan deterjen dan minyak tanah pun juga bisa dimanfaatkan sebagai pastisida alami pemberantas wereng,. Zat Papain yang terkandung di daun pepaya tersebut cukup tinggi. Sehingga menjadi rasa daun pepaya pahit namun zat ini justru bersifat parasit bagi hama khususnya hawa wereng.

Sementara yang lainnya, kata Disa Yulistian yang salah satu dari kelompok KKN Desa Mangli, juga mengkonsep kemasan yang menarik serta bagaimana pemasaran. (wah)


Sumber : Jawa Pos Radar Ijen, 16 Agustus 2016  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar