Sabtu, 18 Februari 2017

Tim fitsal MAN Bondowoso yang Juara Liga se Kresiden Besuki

Makin Semagat Setelah Diledek seperti Tapai

KIPRAH anak-anak Bondowoso ini membanggakan . Selain memperoleh pendidikan formal, mereka juga melatih kepiawaian di bidang Olahraga. Walhasil, saat mengikuti laga futsalnse-karesidenan Besuki di Jember, mereka berhasil mengharumkan nama Bondowoso.(SHOLIKHUL HUDA)


KAMIS kemarin menjadi momen yang membanggakan bagi para pemuda Bondowoso yang tergabung dalam Tim Futsal MAN. Sebab mereka penghargaan sebagai juara dalam kejuaraan futsal tingkat karesidenan Besuki. Mereka bermain dalam lomba Futsal yang diadakan oleh UKM Sistem Informasi Unej.

Rupanya tidak hanya kali itu saja tim futsal MAN Bondowoso menjadi juara. Pada Mei lalu, tim Besutan M Wahyudi ini mampu naik podium pada laga futsal Mandala Cut di Jember. Padahal dari Bondowoso tidak hanya tim futsal dari MAN saja yang juga mengirimkan timnya untuk mengikuti lomba.



Wahyudi pelatih yang juga guru olahraga mengatakan, keberhasilan anak didiknya itu tidak lain karena semangat yang membara. Selain itu karena faktor latihan yang sungguh-sungguh. Sebab mereka ingin menunjukkan, walau dari sekolah yang berbasis agama namun dalam hal olahraga juga mimpuni. "Kami ada latihan rutin, selaijn itu ketika mau ada pertandingan kami tambah jam latihannya," ujarnya.
Alumnus Fakultas Ilmu kepelatihan Unesa ini mengatakan, tentunya saat berlaga di Jember para pesertanya adalah mereka yang mumpuni.

Potensi Siswa Bermanfaat di Masa Mendatang

Hal itu bisa dilihat dari postur mereka dan iklim olahraganya. Dibanding Bondowoso, iklim olahraganya jauh lebih maju di Jember. "Tapi alhamdulillah kami berhasil menang 1-0 dari SMAN 5 Jember," tegasnya.

Kemenangan itu memang dramatis. Sebab pada babak pertama dalam pertandingan final, tim futsal Bondowoso dengan kapten tim Indra Adi itu belum bisa membuat gol sama sekali. Begitu juga tim lawan, rupanya juga sama sehingga babak pertama pada pertandingan final itu masih skor kacamata.
Pada jeda turun minum, terjadi teriakan supporter yang melecehkan anak-anak MAN. Kejadian itu lantas menjadi modal sang pelatih untuk meletupkan semangat kepada anak-anak. Saat itu, dia bilang jangan sampai Bondowoso kalah, sebab dianggap seperti tapai atau tape. "Saya tegasnya kepada anak-anak agar membalas letupan dari supporter itu dengan kemenanngan," tegasnya.

Ternyata MAbdillah, pemain MAN dari Bondowoso berhasil menjebol jala SMAN 5 Jember. Sampai peluit wasit dibunyikan, skor tetap sama. Kemenangan tipis itu membawa nama harum Bondowoso.

Ternyata M Abdillah yang menjadi penentu kemenangan tim MAN Bondowoso inim bukan sekali ini saja menjadi bintang. Pada pertandingan sebelumnya, yakni di mandala Cup Jember, pemuda jangkung ini berhasil menjadi top skor. "Sampai-sampai ada tawaran setelah lulus MAN disuruh kuliah memakai prestasi olahraga, sebab akan ada beasiswanya," ujar Wahyudi.

Karena itu, Wahyudi selalu menekankan kepada anak didiknya agar tidak hanya memperkuat pendidikannya formal, namun juga harus rajin olahraga. Sebaba ketika seseorang memiliki potensi, maka akan ada manfaat di masa yang akan daang.

Ayah dari Naila Rosyada yang menjadi pemenang menggambar nasional fabes Castle ini mengungkapkan keberhasilan anak didiknya itu rupanya tidak karena latihan semata. Namun ada unsur doa menyertainya. "Sebelum  beangkat anak-anak membaca yasin," paparnya.

Memang kebetulan di MAN Bondowoso ada acara rutin membaca yasin. Sehingga ketika ada kegiatan, anak-anak juga sembari berdoa. Selain itu juga ketika mereka latihan, banyaknya anak yang meminum air kran musala. Mereka berkeyakinan air itu barokah. Sebab setip hari di pakai wudlu dan juga digunakn untuk anak-anak membaca yasin. "Ya setelah mereka meminum air kran, saya biarkan saja, buktinya sehat," akunya. (wah)



Sumber: Jawa Pos Radar Ijen,Senin 26 Sepember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar