Kamis, 23 Februari 2017

Lebih Dekat dengan Petani Singkong Tapioka

Sudah Panen Dua Kali dengan Hasil Melimpah

SELAIN mengembangkan singkong untuk tape, petani Bondowoso mulai banyak yang merilik singkong untuk bahan baku tapioka. Tanpa pengenyampingkan singkong jenis tape, mereka membudidayakan singkong jenis kasesa. Sebarannya ada di Tamanan, Jambesari, Prajekan, Tamankrocok, Cermee, Tenggarang dan Maesan.(SHOLIKHUL HUDA)


SEKITAR satu setengah tahun ini, bentangan sawah yang berada di Taman Krocok terlihat berbeda. Hamparan tamanan singkong mewarnai lahan tanah yang dekat dengan sungai tersebut. Rupanya para petani sedang mencoba mengembangkan tanaman singkong. Tanaman singkong ini bukan varietas untuk tape, namun untuk jenis tapioka.

Awal Agustus kemarin, para petani singkong melakukan panen. Singkong yang sudah berumur kurang-lebih 11 bulan itu, diangkat dari dalam tanah. Hasilnya sangar lumayan, dalam satu barang singkong, rata-rata bisa menghasilkan empat sampai lima kilogram singkong. "Saya menanam 9000 meter persegi, jadi satu hektar kurang, hasilnya mencapai 37,6 ton," tutur Muhasyim, salah seorang petani singkong.


Panen kali ini, merupakan panen kedua bagi Muhasyim. Dia mengembangkan tanaman singkong mulia 2015. Panen pertama dilakukan pada akhir tahun lalu. Hasilnya cukup lumayan. Jika diambil rata-rata, dalam satu hektar dia bisa memetik ke untungan sekitar Rp 40 juta.
Hasil panenan singkong itu, dikirimnya ke mediun. Tepatnya dia menyupplay pabrik Tepung Rose Brand yang dijalankan Budi Group. Adanya hasil maksimal itu, kata Muhasyim, selain karena varietas bibitnya, juga karena perawatannya.

Perlakukan Berdampak Pada Hasil

"Ketika cara perlakukan pada tanaman maksimal, maka hasilnya akan bisa maksimal," jelas Hasyim, sapaan akrabnya.]
Perlakuan tanaman itu, saat ini dia terapkan pada singkong tapioka dan singkong keju untuk bahan tape. Sebab selain membudidayakan singkong tapioka, Hasyim juga mencoba untuk mengembangkan singkong tape. "Saya menengembangkan singkong untuk tapioka, namun dalam pemilihan lahannya memilih daerah tertentu, sehingga tidak mengganggu lahan pengembangan singkong untuk bahan baku tape," tuturnya.

Awal kali ketertarikannya untuk menanam singkong untuk bahan baku tapioka, karena dirinya kenal dengan Himpunan Petani Singkong Indonesia (HIPSINDO). Yang disukainya adalah sistem kemitraan. Dimana petani tidak kebingungan masalah pemasarannya. "Selain pasarnya pasti, ada kepastian harga perkilogramnya minimal seribu," jelasnya.

Selain lahan yang dipanen, Hasyim masim memiliki tanaman lain yang belum di panen. Jika ditotal, luasan tanam singkongnya mencapai 26 hektar. Hanya saja, panennya tidak berbarengan.
Penelusuran Jawa Pos Radar Ijen, dalam setahun yerakhir, perkembangan jenis ketela bahan tapioka di Bondowoso mencaai 175 hektar. Luasan lahan ini dikelola oleh puluhan orang.

Ketua HIPSINDO Jatim Saiful Bahri Husnan menuturkan, berdasarkan analis ekonomi, budidaya tanaman ini sangat menguntungkan. Dimana ketika perawatnnya bisa dilakukan maksimal, dalam satu hektar bisa didapat keuntungan mencapai Rp 42 juta. "Dengan asumsi lahannya milik sendiri," tuturnya.

Asumsi ini didapat dari kalkulasi biaya produksi perhektar Rp 13,4 juta. Dengan rata-rata satu batang menghasilkan empat sampai lima kilogram, maka perkiraan panen dalam satu hektar bisa menghasilkan 50 ribu kg. Jika harganya Rp 1.120, maka akan menghasilkan Rp lima 56 juta. "Jika ini dikurangi biaya pruduksi, maka akan ketemu laba bersih sekitar Rp 42 juta," jelas orang asli Tanaman ini.

Karena Bondowoso adalah kota tape, dalam pengembangannya dia sangat memilih lahan. Misalnya untuk wilayah Bondowoso bagian barat, karena sudah menjadi penghasil singkong untuk tape, maka tidak mengembanhkan jenis ini. SEhingga dalam pengembangannya, akan bisa berbarengan. "Selain untuk tapioka, kami juga mengembangkan tanaman singkong untuk tape, namun dengan perlakuan yang sama dengan singkong tapioka," akunya.

Dia ingin membuktikan, bahwa perlakuan perawatan singkong akan berdampak pada hasil saat panen. Karena selama ini, dia melihat para petani singkong enggan mengolah lahannya dengan maksimal. Sehingga hasil panennya juga tidak maksimal. "Kami ingin, selain pengembangan singkong tapioka, ada pengembangan singkong untuk tape namun dengan hasil yang juga melimpah tentunya, yakni dengan merubah mindset pengolahan," tegasnya. (wah)


Sumber: Jawa Pos radar Ijen,06 Agustus 2016

2 komentar:

  1. SIAP BELI SEMUA JENIS SINGKONG SEGAR KONDISI FRESS SAYA BAYAR KONTAN! Saya Bpk Heru alamat Malang - Jawa Timur Nomor Hp/Wa 081334272800 minim umur 10 bulan. Kebutuhan saya per minggu 200 ton untuk memenuhi pabrik makanan. Disamping beli saya jual singkong sortiran masih frees segar ukuran kecil untuk pakan ternak Rp 650/kg. Profil saya bisa dilihat di www.belisingkongsegar.blogspot.com & www.malangkambingdombasuper.blogspot.com NB: SAYA JUGA JUAL KAMBING BOER AUSTRALIA BOBOT BISA MENCAPAI 100 Kg, PERANAKAN ETAWA, JAWA RANDU, KACANG & DOMBA

    BalasHapus
  2. Ijin promo yah gan...Mari Bergabung Dengan Website itudewa Situs judi online yang memberikan BONUS DEPOSIT NEW MEMBER 10% Untuk Semua Member BARU SETIAP HARINYA. MINIMAL Deposit Rp.25.000 dan Withdraw Rp.50.000

    -Bonus referral sebesar 20% seumur hidup
    -Bonus Ajak Teman Kamu Bermain Refferensi S/D 100ribu
    -Bonus GEBYAR TURNOVER TERBANYAK MENDAPATKAN HADIAH UTAMA 100JT
    -Bonus Rollingan 0,3
    -Bonus New Member 10%

    Akses ke 7 Game Hanya dengan 1 ID
    Tunggu apalagi ayo segera GABUNG di ITUDEWA
    BUKTI PEMENANG PROMO GEBYAR ITUDEWA : KLIK DISINI
    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    HubungiKontak Kami :
    Line : ituDewa
    WhatsApp : +85561809401
    WeChat : OfficialituDewa

    BalasHapus