Jumat, 10 Februari 2017

Alat Tambal Ban dan pompa unik

Cukup Dimasukkan dalam Tas Seukuran Kotak Pensil

BERBICARA tambal ban, pasti yang tergambar adalah alat pemanas, pencukit ban, beserta seperangkat alat lain yang tidak mungkin dibawa dengan simpel saat bepergian. Namun gambaran itu akan berbeda ketika melihat karya salah satu siswa SMK ini. Alat tambal ban yang mereka ciptakan, hanya seukuran wadah pensil. (SHOLIKHUL HUDA)

Sebuah tas hitam seukuran kotak pensil disodorkan oleh Aep Saefuddin Arif, siswa kelas XII Jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 3 Bondowoso. Melihat ukurannya, tas kecil itu sangat cukup jika dimasukkan di bawah jok sepeda motor atau ditaruh di tas. Dalam tas yang berukuran sangat kecil itu, ternyata memuat berbagai keperluan tambal ban lengkap. Dia menamakan kreasi tersebut dengan TAB Portable Kit.


Nama itu diciptakan bersama Asyk Sulaiman, guru Produktif Otomotif. Memang melihat nama itu, bisa saja orang mengira seperti nama sebuah jenis handphone, yakni TAB. Namun nama TAB yang dimaksud adalah singkatan dari Tambal Ban. Hanya saja ditambah portable kit. "Kami maksudkan alat ini adalah alat tambal ban yang bisa dibawa kemana-mana," jelas Aep.
Wakili Jatim ke NTB

Setelah menjelaskan tentang nama alat unik ini, Aep lantas membuka tas kecil tersebut. Ternyata didalamnya tersedia seluruh alat yang dipergunakan untuk menambal ban. Mulai dari pencukit ban, gergaji penipis ban, pemanas ban sampai pompa ban. Namun memang bentuknya tidak seperti tambal ban biasanya. Seluruh alat ini berbentuk kecil mungil.

Hanya saja, manfaatnya sama. Sebab bisa untuk membuka ban, mengikir ban biar tipis, mendeteksi kebocoran dengan sabun, memanaskan bagian yang bocor sampai memompa. Untuk pemanas, dibentuk kotak kecil yang telah dimodifikasi. Bahan bakar pemanasnya menggunakan bensin. Sementara untuk pemompanya, menggunakan busi yang telah dimodifikasi. "Busi yang asli dicopot dan digantin dengan busi modifikasi yang tersambung dengan luybang angin, tekanan inilah yang kami gunakan untuk memompa ban," ujar pria kelahiran Bandung yang sejak SD menetap di Bondowoso ini.

Ternyata temuan unik inialah yang akhirnya diikuti sertakan dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diadakan Bappemas Bondowoso. Akhirnya panitia TTG menyatakan bahwa kreativitas inilah yang menjadi pemenang. Dan pada Oktober nanti akan mewakili Jawa Timur dalam ajang TTG di Nusa Tenggara Barat.
Ternyata awal kali ide ini terinspirasi dari perjalanan Aep bersama teman-temannya ke Gunung Raung. Saat itu dia melakukan touring. Ternyata dalam perjalanan itu, sepeda bebek yang ditungganginyua bocor. Karena sudah malam, dia kesulitan mencari tukang tambal ban. "Sampai akhirnya kami sangat bingung dan harus meminta bantuan warga," akunya.

Dari pengalaman pahit itu, terlintas ide kreatuif. Kebetulan disekolah dia berkonsultasi dengan Asyk, guru pembimbingnya. Dari perbincangan itulah akhirnya terlintas untuk membuat sesuatu yang unik. Terciptalah tambal ban portable," jelasnya.

Asyk, guru yang menjadi pendamping Aep menjelaskan, awal ide itu hanya membuat alat tambal ban.

Namun dia merasa j8ika hanya alat tambal bannya saja, kurang menarik.Karena memang alat pemanas ban untuk merekatkan tambal ban ini bisa dimodifikasi menjadi kecil. "Barulah terpikir kenapa tidak membuat pompanya sekalian," ujar pria asal Kediri ini.

Namun penembangan yang dipikirkan, adalah alat yang tidak jauh dari sepeda motornya. Untuk alat penambal ban, dia berhasil memanfaatkan bensin yang bisa didapat dari tangki sepeda motor. Nah untuk alat pemompa ini, terlintas untuk membuat tekanan udara yang dihasilkan oleh motor. Yakni tepat dibawah busi. "Busi itu kami modifikasi sehingga berulang," jelasnya. Lubang itulah yang akhirnya bisa mendorong ban dan bisa digunakan untuk memompa.

Setela menag di TTG kabupaten, rencananya sebelum berangkat ke NTB, pihaknya akan menyempurnakan ide itu. Dia akan menambahkan sebuah monometer untuk mengukur tekanan ban. Sebab kreasi pertama, belum ada alat pengukur tekanan angin dalam ban. "Kreasi ini tahap pertama, selanjutnya akan kami sempurnakan dan semoga bisa lebih baik," paparnya.

Mengenai pemanfaatannya, pihaknya sangat yakin bisa di manfaatkan oleh semua orang. Asal bisa tata cara penambalan ban, maka seseorang bisa memanfaatkan alat tersebut. Sehingga ketika dalam perjalanan yang jauh, pengendara tidak kuwatir jika suatu saat bannya bocor. (wah)


Sumber: Jawa Pos Radar Ijen,Sabtu 10 September

Tidak ada komentar:

Posting Komentar