Senin, 13 Februari 2017

Mengikuti Shalat Jumat Perdana di Masjid Perhutani

Aula Disulap jadi Masjid, Jamaah Pun Membludak

 

KESIBUKAN perkantoran dan jauhnya masjid, membuat perhutani KPH Bondowoso mengelar shalat Jumat Perdana. Meski, sarana belum memadai terpenting adalah itikad. Bahkan merubah aula jadi masjid dadakan. (WAWAN DWI SISWANTO)

ADA yang berbeda dalam apel pagi di kantor perhutani di Jl A Yani kemarin. Para karyawan tak pakai baju dinas namun memakai baju biasa. Apel tersebut pun juga tak seperti Jumat pagi biasanya yakni olahraga bersama. Tapi sekaligus persiapan perhutani menggelar shalt Jumat perdana.
Usia apel dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama. Dalam acara tersebut pula juga hadir tamu undangan dari instasi. Ada Erfan Ghani dari Dishutbun, Arif Wicaksono kepala Bank Jatim dan masyarakat sekitar. "Lho ini bukan acara internal Perhutani, semua boleh ikutan," ucap Administratur Perhutani Bondowoso, Adi Winarno kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Menginjak pukil 11.00 satu persatu mereka mengambil wudlu untuk mengikuti shalat Jumat di kator BUMN ini. Rasanya baru pertama kali ada khotbah Shalat Jumat di Perhutani. "Ini memang khotbah jumatan pertama dan insya Allah seterusnya. Makanya kami mengundang masyarakat juga ke Perhutani.


Aula pun jadi Penuh Sesak Jamaah

Karena ini adalah shalat Jumat perdana di Perhutani," papar Adi.
Mengelar shalat perdana di kantornya berawal dari pengalaman pribadi. Sejak 2015, alumnus IPB ini menjabat sebagai Adm Perhutani perlu waktu lebih untuk persiapan shalat Jumat. Adi pun mulai memperhatiakn sekitar kantornya tersebut. Dimana Jl A Yani banyak berdiri perkantoran tapi kurang atau jauh dari masjid. Adi pun mulai punya angan-angan mengelar shalat Jumat di perhutani saja. "Tahun kemarin sebetulnya ide shalat Jumat di Perhutani saja," ungkapnya.

Memiliki musala kantor tak sebegitu luas dan kurang cukup untuk menampung shalat Jumat, Adi pun mulai berfikir bagaimana caranya agar bisa fasilitasi umat muslim sekitar Jl A Yani dan karyawan untuk jumatan di Perhutani.

Hari demi hari, rapat demi rapat membuat itikad baik berikan sarana untuk shalat Jumat kembali bergairah. "Ya gara-gara sering rapat di aula, ide mengelar shalat Jumat muncul lagi," paparnya. Aula yang punya luas sekitar 50 meter persegi tersebut pun disulap jadi masjid dadakan pada Jumat, kemarin.

Bahkan dalam shalat Jumat di Perhutani pun makin khusyuk mendengar khotbah yang di sampaikan KH Zakaria Al Muhdar dari Tapen. Bahkan dalam shalat Jumat tersebut rasanya tak berada di Perhutani saja. Sebab anatara karyawan Perhutani membaur dengan masyarakat sekitar serta parapegawai perkantoran di Jl A Yani.

Adi menjalaskan untuk sementara aula akan dipakai terus selama musala belum memadai. "Sudah ada rencana rahab musala, meski baru saja direhab," pungkasnya. (wah)



Sumber: Jawa Pos Radar Ijen, Sabtu 17 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar