Jumat, 24 Februari 2017

Moch Kholil, Perajin Alat Musik Hadrah dari Bunder (1)

Tiru Teknologi Soneta Band dan Gambus Klasik



BISA membuat alat musik adalah keahlian spesial. Keahlian itulah yang dimiliki Moch Kholil. Selain bisa bermain hadrah, dia juga bisa membuat alat tersebut.(WAWAN DWI SISWANTO)

MENCARI alat musik hadrah, yakni ada jidur, rebana, senar, dan drum set di Bondowoso, tujuannya selalu di toko buku ternama, toko olahraga dan Namun siapa sangka di Bondowoso juga ada perajin alat musik tersebut yang dibuat sendiri secara manual.


 Sempat Menembak Merek Terkenal

Letaknya di Bunder, Pancoran. Tempat ini berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota. M Kholil namanya. Dialah perajin alat musik hadrah tersebut. Meski letaknya lumayan jauh dari jalan raya, namun masyarakat setempat banyak yang tahu. "Holil hadrah, lurus saja ikuti jalan. Kalau bingung tanya orang lagi saja di sana," ucap warga Pancoran.

Di benggek sederhana beralaskan tanah dan beratapkan seginilah pekerjaan sehari-hari Kholil
membuat alat musik hadrah dilakukan. Dengan menggunakan busana muslim plus songkok di atas kepalanya dia mulai menyapa kedatangan Jawa POs Radar Ijen.

Kata-kata steeland inilah bincang-bincang bersama Kholil yang membuat mata melek. Steeland yang tak lain adalah merek hadrah buatan Kholil, cukup keren tak kalah dengan merek-merek musik ternama roland ataupun rolling. Saat dijelaskan steeland dari Kholil, tak lagi keren tapi menggelitik. "Aslinya ini stelen, kalau mau main musik kan alat musiknya di stem dulu. Eh itu stel len dulu," ungkapnya.

Nama dengan karyanya juga menyambung. Jika jidur, senar dan drum set untuk stem pakai harus pakai kunci, karyanya Kholil cukup diputar saja tanpa harus susah payah mencari kunci khusus. "Lha ini saya pakai teknologi ingat-ingat musik-musik gambus zaman dulu dan grup musik Soneta dulu. Karena, setiap main mau stem satu alat musik dengan yang alin itu ribet," paparnya.

Dia mengaku, baru mengenal mereknya sendiri kurang dua tahun. Sebelumnya memakai nama lain. "Dulu bak merek terkenal, tapi selalu gak boleh dan bisa ditutup," ujarnya. Meski barang itu KW tak sedikit orang mencari. (wah)

Sumber : Jawa Pos Radar Ijen, 08 Agustus 2016 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar