Rabu, 01 Februari 2017

Semangat Warga Mewujudkan Kota Tanpa Kumuh

Bersihkan Lingkungan, Lahan Kosong Diubah jadin toga

 

PROGRAM Kota tanpa Kumuh (Kotaku) menginspirasi warga sampan tingkat bawah untuk menjaga lingkungan bersih dan sehat. Itulah semagat yang terkandung dijiwa masyarakat lingkungan Dabasah Bondowoso. Mereka gotong royong memoles lingkungan agar kumuh hilang.

LINGKUNGAN gudang garam. begitulah daerah itu di kenal. Lingkungan di RT 19/RW 4 ini terletak di daerah kota. Tepatnya di belakang kantor Pemkab Bondowoso. Untuk masuk d lingkungan tersebut, Jalur yang paling dekat melalui jalur samping kantor Telkom di jalan Letman sudiono
.

Pada jalur masuk lingkungan ini terdapat tembok yang lumayan tinggi. tembok ini adalah skat beberapa kantor yang ada dalam sebelahnya. Selain itu juga sekat bangunan lengkap Bondowoso. Tepat di samping tembok itu ada aliran Brunei yang berasal dari beberapa daerah di kota. Ironiusnya setiap kalinya ada hujan, ada air di sungai itu slalu meluap.

Kondisi itu membuat warga sekitar risih. Ditambah lagi ada beberapa titk lahan kosong yang kondisinya rimbun. Karena itu, warga lantas gotong rayong untuk mengubah linkungan itu. "Kami ingin membuat lingkungan yang bagus tentunya," ujar Dharny Hermawan Cahyor, Ketua RT setempat.

Selanjutnya pihaknya mengkoordinir warga setempat untuk bergerak. Ternyata warga sekitar banyak yang memiliki visi yang sama. Sehingga selanjutnya mereka bergerak besama-sama untuk melakukan langkah bersih-bersih.

"Petama kami ingin membersihkan lahan kosong, lahan tersebut akan kami pakai untuk membuat sentra toga (tanaman obat keluarga)," jelasnya.

Selain itu, ada beberapa titik yang menjadi tempat bersih-bersih warga. Yakni lahan kosong dan sungai. Dhany menjelaskan, lahan kosong itu sebenarnya ada pemiliknya. Namun lama tidak dirawat. Karena tempatnya strategis, membuat lingkungan sekitar terlihat kurang bagus, Apalagi baru-baru ini ada ular yang sampai masuk ke lingkungan warga. "Karena itu warga besepakat untuk membersihkannya," tegasnya.
Saat gotong royong, warga membawa peralatan sendiri-sendiri. Ada yang membaca cangkul, sabit dan sebaga peralatan lainnya. Hadir dalam acara itu Ketua RW 4 Miskadin dan Lurah Dabasah, Erfan. Mereka membaur bersama masyarakat ikut bersih-bersih di lingkungan tersebut.

Erfan menjelaskan, saat ini memang sedang di galakkan program kota tanpa kumuh (kotaku). Program in adadah program pemerintah untuk pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaa Rencana Strategis Direktorat Jendral Cipta Karya 2015-2019. "Di Bondowoso baru saja di bahas di Bappeda dan ternyata masyarakat bawah sudah menggalakkan hal ini," jelasnya.

Ada beberapa hal yang masuk dalam kategori kotaku. Yakni dalam hal pengaturan sampah, penataan drainase dan jalan lingkungan. Sehingga masyarakat nantinya ingin mewujudkan daerah sekitar agar tidak termasuk dalam kategor kumuh.
Miskadin, ketua RW setempat menjelask
an, dalam hal membuat hijau linggkungan, warga sekitar nantinya akan membuat tanaman kecil-kecil. Tanaman itu di taruh di polibag. Sehingga sangat simpel. Selama ini dirinya sudah mengawali dengan membudidayakan stroberi. "Saya ada stroberi, keinginan warga seluruh warga memiliki tanaman kecil-kecil ini di rumahnya masing-masing," akunya.

Dhany menambahkan, dalam hal perluasan tanaman hidup, pihaknya bekerja sama dengan sekolah pertanian. Sehingga nantinya ada kerja sama   mengenai pengolahan sampai panen. "Seperti halnya rosela, ketika warga menanam hasilnya bisa di jual kesekolah untuk bahan produk minuman," jelasnya.
Sebagai ketua RT, Dhany merasa hal itu memang berat namun dia memulai dengan sedikit-sedikit. Harapannya dengan kekompakan masyarakat, nanti lingkungan bersih tanpa kumuh itu terwujud. (wah)


Sumber, Senin 24 oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar