Jumat, 10 Februari 2017

Ketika 10 SMA Melakukan Pemilihan Ketua OSIS serentak

Ada Kampanye, Visi Misi hingga Orasi

 

PEMILU serentak rupanya tak hanya diselenggarakan saat pilkada saja. Di Bondowoso, pemilu serentak juga dilakukan untuk memilih OSIS. Inilah yang telah dilakukan sepuluh SMA di Bondowoso akhir pekan lalu. (SHOLIKHUL HUDA)

TAGLINE 'Langsung, umun, bebas, rahasia, jujur dan adil' terpampang di sepuluh sekolah di Bondowoso Sabtu lalu (10/9). Seluruh sekolah itu adalah SMA Negri. Tulisan itu dipampang lantaran ada pemilihan ketua OSIS. Pada akhir pekan itu, sepuluh SMAN Negri di Bondowoso menggelar pemilihan Ketua OSIS serentak.


Seperti di SMAN Tapen misalnya, pesta demokrasi mini itu, dilaksanakan sekitar pukul 9.30. Ada tuga calon yang tampil. Pagi itu menjadi hari yang berbeda bagi seluruh siswa. Sebab setelah jam pertama, seluruh siswa lantas diarahkan untuk mendengarkan orasi. Lebih tepatnya adalah kampanye. "Ada tiga calon yang menyampaikan visi misi mereka sebelum akhirnya dipilih," jelas Cholifah Vilda, Ketua OSIS demisioner.

Dengan memegang kertas dan visi dan misi, ketiga calon ini lantas dengan lantang berpidato tentang visi dan misi ketika mereka menjadi ketua OSIS nanti. Sehingga suasana sangat hidup. Karena masih baru,maklum ada calon yang sedikit demam panggung. Namun hal itu tidak menambah kemeriahan suasana pemilihan pada pagi hari itu.

Setelah selesai orasi, seluruh siswa akhirnya di arahkan ke aula. Di dalam aula sudah ada tempat pemungutan Suara (TPS).  Selain itu juga ada Petugas Pemungut Suara (PPS). Alat-alatnya pun sama persis dengan pemilu pada umumnya.

Meriah meski tak Sedikit Kandidat Grogi

Sebab memang kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang di support oleh KPU Bondowoso. Tujuannya tridak lain untuk mengajarkan tata cara pemilu bagi sisa SMA. Sebab mereka akan masuk menjadi pemilih pemula pada 2018 nanti.

Di SMAN Tapen, ada 450 jumlah pemilih. Seluruh siswa ini memilih setelah mendengarkan orasi dari para calon. Mereka memberikan hak suara berdasarkan kelas. Setiap satu siswa, akan diberikan surat undangan memilih. Mereka lantas memilih ketua pilihan mereka dibilik suara. Sampai akhirnya mereka keluar dengan jari yang harus dicelupkan ke tinta. Di SMAN Tapen ini, akhirnya terpilih Muhammad Kafil Dalifa menjadi ketua OSIS-nya.

Pemandangan yang sama terlihat pada sembilan sekolah lainnya. Di SMAN Tamanan misalnya, sebanyak 435 siswa juga melakukan pemilihan. Jumlah calonnya juga sama, yakni tiga orang. Hanya saja pelaksanannya di lapangan. "Membuat tenda seperti TPS sungguhan itu," ujar Ahmad Junaidi, guru di SMAN Tamanan.

Pemilihan yang dimulai pukul 8.00 itu, bisa selesai pukul 12.00. Sistemnya juga sama. Sebelum seluruh siswa memilih, terlebih dahulu mendengarkan kampanye. Pengawasan Junaidi, banyak siswa yang menyambut antusias gelaran itu. "Sebab mereka mayoritas baru pertama kali merasakan, sebelumnya hanya melihat," papar guru GPAI SMAN Tamanan ini.

Menurutnya, hal ini sangatlah penting. Dimana siswa sejak dini sudah dikenal arti demokrasi. Apalagi sudah secara aplikatif. Sehingga siswa sudah tidak meraba-raba lagi gambaran tentang pemilihan umum. "Persis kayak pemilu bupati atau Presiden, asik," tegasnya.
Junaidi menambahkan, setelah terpilih seluruh pengurus OSIS ini langsung menjadi panitia penyembelihan kambing. Sebab di SMAN Tamanan, siswa di latih berkurban, yakni dengan urunan membeli kambing. "Ini adalah latihan, jadi kambing didapat dari urunan, dan disembelih bersama," jelasnya.

Mengenai pelaksanaan pemilihan OSIS serentak, Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Kpu Bondowoso Lilik Ernawarti menjelaskan, program tersebut merupakan salah satu wujud pengenalan demokrasi kepada pelajar. Apalagi bagi para pelajar tingkat SMA. Sebab banyak usia pelajar saat ini akan memasuki usia pemilih pemuda saat pelaksanaan Pemilukada pada 2018 nanti. "Tujuannya tidak lain untuk memberikan wawasan kepada generasi muda," jelasnya.

Diakui Lilik, sebenarnya tidak ada anggaran yang khusus untuk melaksanakan program tersebut. Namun karena semangat untuk menyiapkan para genersi muda, KPU Bondowoso lantas berkoordinasi dengan berbagai sekolah ini, khususnya juga dengan Dispendik Bondowoso, Ternyata dari hasil koordinasi, tanggapan berbagai sekolah psitif. "Lantas tercetuslah ide tersebut," ujarnya.
Pemilihan umum ketua OSIS ini serentak dilaksanakan di sepuluh SMA di Bondowoso. Yakni SMAN 01 Bondowoso, SMAN 02 Bondowoso, SMAN 01 Tenggarang, SMAN 01 Tapen, SMAN 01 Prajekan, SMAN 01 Sukorasi, SMAN 01 Pujer, SMAN 01 Tamanan, dan SMAN 01 Grujugan.

Dalam praktiknya, KPU Bondowoso sebagai pemantau dan pendampig. Sebab seluruh prosedur yang diterapkan sesuai dengan Pemilihan Umum yang digelar oleh KPU. Sehingga tahapannya juga disesuaikan. Sedikitnya ada 10 proses. Pertama perencanaan program dan anggaran. Kedua penyusunan peraturan pemilihan umum. Ketiga pendaftaran, verifikasi dan penetapan peserta pemilu. Keempat pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih. "Selanjutnya ada pencalonan, kampanye, pemungutan suara, penghitungan, sampai penetapan," tegasnya.

Sehingga seluruh taapan ada pendampin gan dari KPU Bondowoso. Tujuannya agar siswa bisa mengerti tahapan pesta demokrasi yang dilakukan setiap akan memilih wakil mereka. Selain itu, bagi calon sudah seharusnya mengerti amanah mereka. "Sehingga ada beban berat yang harus dilaksanakan ketika mereka diberi amanah untuk menjadi pemimpin itu," tuturnya. (wah)


Sumber: Jawa Pos Radar Ijen, Selasa 13 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar