Rabu, 25 Januari 2017

Bilik Kubur yang Banyak Ditemukan di Desa Karangrejo, Binakal

Ada Lima Bilik, Pernah Ditemukan Manik-manik 

BILIK Kubur atau makam bersejarah ternyata banyak di temukan di Desa Krangrejo Binakal. Potensi ini semakin melengkapi Bondowoso sebagai daerah yang banyak memiliki peninggalan zaman megalitikum.

Menuju balai Desa Karangrejo, Binakal begitu mengejukkan hati. hamparan padi nan hijau dan sungai yang jerih mengalir ke persawahan. sesampainya di balai desa, rindang, dan sejuk kian terasa. pohon beringin di sisi balai desa membuat rindang dan air yang mengalir tepat di belakang kantor desa tersebut.


Anak kecil pun tak jarang mandi berjam-jam di sungai belakang balai desa itu sembari bermain ban atau istilahnya tabing. suasana menyejukan di Balai Desa Karangrejo akan berubah dratis saat menuju Dusun Sumber, Karangreo ini. Panas, gerang dan trjal itulah yang dirasakan.

Bagi masyarakat setempat menuju Dusun Sumber tak ada apa-apanya, tapi bagi orang kota Bondowoso begitu menantang. Jalan makadam dan jalan padas itu yang harus dilakukan. Perjalanan menuju Dusun Sumber pun mengigatkan perjalanan di Desa Solor, Cermee. "Dusun Sumber dan sekitarnya memang panas seperti ini, dan belum ada turun hujan." ucap Kasim Kades Karangsengon ini.

Sesampainya di perkampungan Sumber tak hanya sapi yang jadi peliharaan masyarakat, tapi juga anjing. Kasim pun menjelaskan anjing memang hewan yang sangat bermanfaat bagi warga sumber

Ajak Istri Petani Ikan Bikin Kreasi Makan

Tapi kami mengadakan pelatihan mandiri, hanya mengajukan proposal saja ke kementrian agar bisa jadi pusat pelatiahn mandiri," ujarnya.


Menjadi P2MKP satu-satunya di bondowoso bukan mengajukan proposal semata. Aswatik pun lama bergelut di bidang pengolahan hasil perikanan. Latar belakang terjun ke dunia pengolahan ikan berangkat dari profesi suaminya yang membudidayakan ikan lele. "Pada 2009 suami saya sudah membentuk kelompok budidaya ikan,'' ungkapnya.

Namun ikan yang di jual hanya untung kecil sehingga, membuat Aswatik ingin mengembangkan ikan tersebut menjadi nilai tambah dengan membuat aneka makanan. Aswatik yang punya pengalaman membuat kripik di tahun 2011 berisiniatif membuat krupuk lele. "Ya belajar sendiri membuat krupuk dari tepung terigu, tapioka dan daging lele dihaluskan," tambahnya.

Sayangnya krupuk yang membutuhkan panas matahari membuat Aswatik beralih ke kripik lele."Nama kripiknya lebay kepanjangan dari lele bayam," ujarnya.Sebab di sekitar rumahnya banyak tumbuhan bayam yang tumbuh liar dan kurang di manfaatkan maksimal oleh warga.Lambat laun aneka produknya bertambah, ada kripik genela yakni dari daun gingsen dan ikan nila.Aswatik pun memakai nama tersebut biar mudah diingat dan ngetren. Bahkan, sekarang digadrungi warga sekitar adalah roti ikan.

Aswatik yang mampu membuat aneka olahan makanan dari ikan, mulai mengajak para ibu di kelompok suaminya membuat kreasi dari ikan. "Saya lihat istri atau kelompok suami, hanya melihat saja. Dari sana ingin mereka juga sejahtera karena mengolah ikan jadi makanan, "katanya.

Sejak Aswatik kian aktif di kementerian Kelautan dan perikanan bagian Indonesia timur. Ilmu dan informasi tentang ikan pun diserap betul, terutama mengolah makanan bebas 5 P. Pewarna ,penyedap, pengenyal, pemutih, dan pengawet.

Dari sana dia pun paham,bahwa ikan punya gizi yang baik untuk perkembangan anak sehingga dia punya komitmen untuk membiasakan konsumsi ikan. Produk Aswatik sendiri pun tak jarang di bawa kementrian kelautan dan perikanan bagian timur di pameran. "Di Bangsering, Banyuwangi ada produk saya di sana. Karena, kantor kementrian dan kelautan bagian timur ada di sana, "terangnya.
Di kediaman Aswatik pun jadi jujukan siswa SMK praktek Kerja Industri (prakerin). Bahkan, tahun kemarin Dinas perikanan Kabupaten Hulu sungi tengah, Provinsi kalimantan setelah datang ke rumahnya. Di dapurnya sebagai tempat mengolah aneka makanan dari ikan tersebut, masih pakai alat manual. Untuk menggiling saja tak pakai mesin, masaih mengandalkan kekuatan tangan.(wah)


Sumber: Jawa Pos Radar Ijen, Senin 03 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar