Kamis, 26 Januari 2017

Menyambut Tahun Baru dengan Khataman Quran Serentak di Sekolah-sekolah

 
 
Tertarik Jadikan Agenda tetap, Bahkan Setiap Minggu


FESTIVAL Muharam semakin terasa di pelajar se Bondowoso. Mereka tak hanya meramaikan expo UMKM di Alun-alun saja. Tapi mengaji hingga khataman Alquran serentak di sekolahnya masing-masing. (WAWAN DWI SISWANTO)


SIANG itu di SMKN Grujugan tak ada pemandangan putih abu-abu. Seragam siswa di sekolah kejuruan itu digantikan dengan busana muslim. Tak hanya siswa saja, guru juga mengenakan baju koko. Rasanya seperti acara pondok ramadan yang sering dilakukan di sekolah-sekolah setiap bulan ramadan tiba. Tapi kemarin bukan bulan ramadan, juga bukan hari raya idul fitri atau idul adha. Pemandangan tak biasa juga tampak di depan ruang guru. Karpet hijau sengaja di gelar memanjang, satu kelas siswa duduk di karpet tersebut dan membuka Alquran. Dengan pengeras suara mereka bergantian mengaji juz demi juz. Dari seluruh satu kelas siswa yang hanya menyimak membaca ayat Alquran."Kalau yang tidak bisa mengaji, cukup menyimak saja, "ucap Bambang Sucipto, kepala SMKN Grujugan
.

Lantas acara apa di tersebut mengakan acara itu Bambang menjelaskan adalah khotmil Alquran untuk memperingati tahun baru Islam atau 1 Muharam. "Jadi ini bisa dikatakan serentak seluruh sekolah di Bondowoso. Karena terdapat surat himbauan dari dispendik Bondowoso agar menggelar khotmil Alquran di sekolahnya masing-masing ujarnya.

Siswa Muslim Ngaji, Nasrani Baca Alkitab

Agar khataman Al Quran dalam satu hari tercapai,sistem yang dilakukan adalah mengaji bareng,seperti darusan di masjid-masjid saat ramadan tiba. Berhubung SMKN Grujugan tak punya aula besar menampung seluruh siswa,sehingga dibuat bergantian."Satu sekolah ini ada 10 kelas.Setiap satu kelas membawakan tiga juz. Sehingga bisa khatam juz," katanya. Pengeras suara digunakan,agar siswa yang berada di kelas tetap menyimak.

Bagi Bambang sekaligus ketua PGRI menggelar acara khotmil Alquran serentak adalah bagus. Apalagi sesuai dengan perda pendidikan di Bondowoso yang terdapat (muatan lokal) mulok baca tulis Alquran."Gerakan kembali ke musala dan mulok baca tulis Alquran. Ini bagus sesuai dengan revolusi mental presiden RI Joko Widodo," 'jelas pria kelahiran Surabaya ini.

Khotmil Alquran seperti ini lebih kepada membangun jiwa pelajar tidak badannya. "Kalau bangun jiwanya kegiatan ini jadi runititas. Kalau badannya yang dibangun,cuma diajarkan membaca saja," paparnya. Kegiatan bagus semacam ini yang menjadikan rutinitas siswa mengaji juga perlu didukung masyarakat, keluarga. Sebab segitiga pendidikan adalah sekolah,masyarakat dan keluarga.
Sementara di SMPN 1 Tenggarang juga melakukan hal yang sama. Perbedaan,kata Triana Inharnaning kepada SMPN 1 Tenggarang, yang membaca Alquran adalah 40 siswa dan guru. "Mulai pagi sampai pukul 15.00," ujarnya. 40 siswa tersebut adalah yang pandai baca Alquran sementara murid lainnya mendengarkan di tengah-tengah kegiatan belajar mengajar.

Dari acara khotmil Alquran ini justru punya sambutan baik dari guru dan siswa. dimana ingin menggelar setiap hari Kamis, setelah shalat berjamaah," dari Senin hingga Kamis ada salat berjamaah di sini," paparnya. Triana mengatakan di festival muharam yang di gelar setiap tahun, baru pertama kali ada khotmil Alquran serentak di sekolah-sekolah. Dia berharap ini jadi agenda tetap, karena tak hanya fisik saja yang merayakn tahun baru Islam. Tapi jiwanya juga merayakan lewat khataman Alquran. Apalagi dengan baca Alquran seperti ini mampu membendung dunia maya yang jadi rutinitas pelajar.

Di sekolah kota Bondowoso juga gelar khotmil Alquran.salah satunya adalah di SMAN 2 Bndowoso ini. Bedanya dengan sekolah lain, kata kholifah Nur Azizah guru SMAN 2 ini mengaji juz Amma saja. "Gantian yang mengaji seperti tadarus," katanya. Hal ini dimaksud agar siswa lebih mudah menghafal Juz Amma karena sering digunakan untuk surat-surat pendek salat.

Kegiatan mengaji seperti ini tak hanya setahun sekali saat ada himbauan dari Dispendik Bondowoso saja. Setiap seminggu,kata Olif sapaan akrabnya, siswa muslim ini mengaji dan non muslim seperti kristiani membaca Al Kitab. (wah )

Sumber: Jawa Pos Radar Ijen, Selasa 04 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar