Kamis, 26 Januari 2017

Libatkan KPU, Calon Ketua OSIS Pakaian Adat


WALAU masih jauh untuk menjadi para politikus, anak-anak yang saat ini duduk di bangku SMPN 1 Prajekan mampu mempersembahkan kreasi unik bernuansa demokrasi. Pekan lalu, mereka sahari menjadi politikus. Mulai orasi, kampanye sampai pemilihan. (SHOLIKHUL HUDA)

PERTENGAHAN pekan lalu, ada yang istimewa di SMPN 1 Prajekan. Sebab siswa saat itu di bebaskan dari jam pelajaran. Namun bukannya tidak ada pelajaran. Sehari itu, mereka belajar tentang demokrasi. Bahkan memakai sistem learning by doing. Mereka tidak mendapatkan materi, namunlangsung praktik.


Adanya praktik itu karena insiatif dewan guru untuk menggandeng KPU Bondowoso dalam pemilihan osisi(pemilos). Saat itu, dewan guru membuat tenda yang di pakai untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS ). Ada delapan siswa yang menjadi kadidat ketua OSIS periode 2016-2017. "Mereka di pilih dan diseleksi oleh dewan guru sebelumnya, dan dari sekian banyak siswa, delapan siswa itu yang memenui kriteria," tutur Nurul Fadilan, salah seorang guru.

Selanjutnya, untuk menambah kesan unik, diputuskan saat hari pemilihan itu seluruh kandidat ketua OSIS SMPN 1 Prajekan memakai baju adat nasional. Mereka ada yang memakai adat sakera, ada yang memakai adat jawa dan lainnya. Ternyata tak hanya para kandidat, pada hari itu kepala sekolah memerintahkan dewan guru untuk memakai pakaian adat juga. "Jadi kami juga ikutan memakai pakaian adat," jelasnya.

KPU Bondowoso Turun Langsung Memantau

Saat itu, memang menjadi hari yang spesial, sebab tidak ada pelajaran siswa di kelas. Mereka semua diharuskan mengikuti proses'pesta demokrasi'pemilos. Diakuinya, penyelenggaraan pemilihan OSIS itu memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab di tahun ini, pihak sekolah menggandeng KPUD langsung. "Sehingga semua pelajaran kami meminjam KPU, mulai bilik suara, kotak suara, bahkan sampai tinta dari KPU, " ujar guru IPA ini
.
Pada waktu pemilihan, perwakilan dari KPU juga ada yang datang. Mereka melihat antusiasme anak-anak SMP saat melakukan pesta demokrasi. Ketua KPU Bondowoso Hairul Anam mengatakan, memang menuju usia sebagai pemilih masih jauh. Namun pengenalan pesta demokrasi menjadi sangat penting bagi anka-anak. "Sedini mungkin ank-anak harus mengetahui, sehingga mereka sudah memiliki gambaran saat memiliki hak pilih nanti, " tegasnya.

Hairul menjelaskan, tahun ini pihaknya memang memulai melakukan sosialisasi dengan melibatkan para siswa. Awal kali ada 10 SMA yang melakukan pemilos serentak. Selanjutnya untuk tingkat SMP, di awali dengan SMPN 1 Prajekan.

Sementara dalam Pemilos SMPN 1 Prajekan itu, dimenangkan oleh Ela Adinda Shafira, siswa kelas 8D dengan perolehan 198 suara. Sementara icha Shofia Dihasti yang mendapat 152 suara menjadi wakil ketua. "Dia adalah siswai kelas 8A,"jelaskan Nurul.
Dia melihat,antusias anak-anak usia SMP itu sangat tinggi. Mereka bahkan melihat anak-anak dengan bersuka ria mengikuti proses yang ada. Mulai dari mengambil surat undangan memilih sampai masuk ke bilik suara dan berakhir dengan mencelupka tangan ke tinta.
Ela Adinda Shafira,siswa yang memperoleh suara terbanyak menyatakan pengalaman menjadi Ketua OSIS merupakan hal yang sangat berkesan dalam hidupnya. Sebab baru kali ini dirinya naik di atas panggung, kampanye dan orasi. "Awalnya gemeteran, namun saya percaya diri sendiri saja," akunya.

Kedepan pihaknya ingin menjadi pemimpin yang amanh. Dimana dia merasa mwnjadi pemimpin tidaklah mudah. Namun tantang itu diambilnya, karena dia yakin akan memberi manfaat yang sangat bagus."Sebab organisasi kata ibu guru, memberikan manfaat yang sangat banyak, dan saya ingin meraih manfaat iru," pungkasnya. (wah )


Sumber : Radar Ijen, Rabu 05 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar